Pada saat tahun spekulasi Steve Jobs berakhir pada
tahun 2010 dengan mengumumkan perangkat tablet iPad, ia membantu peluncuran era
baru perangkat keras komputer. Meskipun tablet PC telah beredar beberapa tahun,
iPad adalah perangkat pertama yang menggunakan bentuk faktor yang berhasil di
pasar konsumen. Kesuksesan Apple menguntungkan perusahaan lain termasuk para
penggemar teknologi yang juga mencari alternatif untuk pendekatan dari Apple.
iPad milik Apple—katanya—komputer tablet yang paling terkenal di pasaran hari ini. |
Jadi apa sebenarnya tablet itu? Penjelasan yang
paling dasar, tablet PC adalah perangkat komputasi mobile yang berukuran
lebih besar dari smartphone atau PDA. Tidak ada perbedaan ukuran yang
mencolok untuk perangkat tablet –ukuran layar iPad di bawah 10 inci namun
tablet lain ada yang lebih besar atau lebih kecil. Pada umumnya, jika perangkat
komputasi menggunakan antarmuka on-screen dan tidak termasuk ponsel,
berarti itu adalah tablet.
Untuk masalah yang membingungkan, beberapa produsen
memproduksi perangkat hybrid yang sebagian adalah tablet, sebagian lagi
adalah laptop. Perangkat tersebut bisa saja menyertakan keyboard
terpisah –layar diputar atau dilipat untuk menutupi keyboard dan voila,
jadilah tablet!
Asus Eee Pad Transformer dan Asus Eee Slider,
contoh komputer Hybrid.
Pada tahun 2010, Lenovo memperkenalkan sebuah
perangkat prototipe yang disebut IdeaPad U1 di ajang pertunjukan Consumer
Electronics Show di Las Vegas, Nevada. Tampilan sekilas, terlihat seperti
laptop pada umumnya. Namun jika dipisahkan layar dan bagian bawahnya, laptop
tadi berubah menjadi komputer tablet, dengan sistem operasi yang independen.
Lenovo mengganti mereknya menjadi Lenovo LePad dan diluncurkan di Cina tahun
2011.
Lenovo IdeaPad alias LePad yang juga jenis Hybrid. |
Meskipun tablet hadir dengan berbagai bentuk, ukuran
dan fitur, tetap saja memiliki banyak karakteristik yang serupa. Hampir
semuanya memiliki antarmuka layar sentuh dan sistem operasi yang mampu
menjalankan program-program kecil. Komputer tablet tidak begitu diperlukan
untuk menggantikan kebutuhan akan komputer yang lebih handal, namun mereka
menciptakan ruang baru untuk perangkat komputer.
Mari kita lihat unsur-unsur dasar yang diproses oleh
kebanyakan tablet.
Apa yang Menjadikan Tablet Tipis
Jika Anda membongkar sebuah tablet komputer untuk
melihat isi dalamnya, Anda akan mengetahui 3 hal dengan cepat. Pertama, Anda
baru saja membatalkan garansi. Kedua, pabriknya telah mengemas seluruh komponen
tablet agar terlihat rapi dan efisien. Dan ketiga, kebanyakan dari komponen
yang akan Anda lihat, serupa dengan yang Anda temukan pada komputer standar.
Otak dari sebuah tablet adalah mikroprosesornya.
Biasanya, tablet menggunakan prosesor yang lebih kecil dibandingkan dengan yang
ada pada komputer PC. Hal ini berguna untuk menghemat ruang dan mengurangi
panas yang dihasilkan. Panas sangat buruk bagi komputer karena dapat berakhir
dengan kerusakan pada komponen.
Motorola Xoom adalah salah satu tablet Android di pasaran. |
Tablet komputer biasanya memperoleh daya dari baterai
yang dapat diisi ulang (rechargeable). Ketahanan baterai untuk tablet
bervariasi untuk beberapa model, rata-rata adalah 8 hingga 10 jam. Beberapa
tablet juga memiliki baterai yang dapat diganti. Tetapi yang lain, seperti dari
produk Apple yaitu iPad dan iPad 2, tidak mengizinkan Anda untuk mengganti
baterai tanpa membawanya ke toko atau merusak garansi.
BlackBerry PlayBook, upaya Research in Motion (RIM) untuk memasuki pasar tablet. |
Tergantung pada produsen, sebuah komputer tablet bisa
saja mengalami underpower dengan disengaja. CPU pada komputer
menjalankan perintah dalam siklus clock. Semakin banyak siklus clock
yang dapat dijalankan CPU tiap detiknya, maka akan semakin banyak instruksi
yang bisa diproses. Beberapa tablet memiliki prosesor undercloked, yang
berarti bahwa CPU telah diatur untuk menjalankan instruksi lebih sedikit setiap
detik daripada kemampuan yang sesungguhnya. Alasan menurunkan kemampuan CPU
adalah untuk mengurangi panas yang dihasilkan dan menghemat baterai.
Ketika Anda mungkin saja merasa terganggu karena
tablet Anda tidak bekerja dengan kemampuan penuh, sebenarnya kebanyakan tablet
tidak membutuhkan kemampuan proses ekstra. Program-program pada tablet
cenderung tidak serumit dan seberat program-program komputer. Istilah umum
untuk program jenis ini adalah “aplikasi” atau sering disingkat “apps”.
Selain CPU dan baterai, komponen lain yang biasa ditemukan
pada tablet adalah:
- accelerometers
- gyroscopes
- graphics
processors
- memori
berjenis flash
- WiFi
dan/atau kartu SIM dan antena
- USB dock
dan power supply
- speakers
- sebuah
chip controller untuk touch-screen
- sensor kamera, chip dan lensa.
Accelerometer dan gyroscope membantu
tablet untuk menentukan orientasi agar layar dapat ditampilkan dalam mode portrait
atau landscape. Prosesor grafis atau GPU mengambil data dari CPU
pada saat akan menghasilkan tampilan grafis. WiFi atau komponen seluler membuat
Anda dapat menghubungkan tablet ke jaringan komputer. Tablet bisa saja
dilengkapi Bluetooth untuk berhubungan dengan perangkat Bluetooth
yang lain. Satu hal yang tidak akan Anda temukan pada kebanyakan tablet adalah fan
(kipas), karena memang tidak cukup tempat untuk memasangnya.
Touch Screens dan Tablet
Ada dua metode dasar dalam pembuatan touch screen
untuk perangkat tablet: resistive dan capasitive. Produsen hanya
memilih salah satunya, keduanya tidak bisa dipadukan.
Resistive, sistemnya mendeteksi sentuhan pada
layar melalui tekanan. Tablet yang membutuhkan stylus biasanya
menggunakan layar resistive. Bagaimana cara kerjanya?
Sistem resistive memiliki lapisan berbahan
resistif dan lapisan lain berbahan konduktif. Pengatur jarak (spacer)
menahan agar kedua lapisan tersebut terpisah. Pada saat tablet dinyalakan,
aliran arus listrik berjalan melalui kedua lapisan tersebut. Jika kita
memberikan tekanan pada layar, hal itu akan menyebabkan kedua lapisan tersebut
saling bersentuhan. Hal ini menyebabkan perubahan medan listrik pada kedua
lapisan itu.
Bayangkan jika Anda memiliki sebuah tablet dan Anda
ingin menjalankan sebuah permainan. Anda menggunakan stylus untuk
menyentuh (tap) ikon permainan pada layar tablet. Tekanan dari sentuhan
tersebut menyebabkan kedua lapisan pada sistem resistive mengubah medan
listrik. Microchip yang ada di dalam tablet menafsirkan perubahan pada
medan tersebut dan menerjemahkannya ke dalam bentuk koordinat pada layar. CPU
pada tablet menerima koordinat tersebut dan memetakannya menggunakan sistem
operasinya. CPU akan memutuskan bahwa Anda telah mengaktifkan aplikasinya dan CPU
akan menjalankannya untuk Anda.
Layar resistive ini rentan terhadap kerusakan.
Jika tekanan yang kita berikan terlalu besar, itu dapat menyebabkan lapisan resistive
dan conductive akan terus
menyatu. Hal ini dapat menyebabkan tablet salah menafsirkan perintah yang kita
berikan. Layar resistive juga cenderung memiliki resolusi yang lebih
kecil dibandingkan dengan layar capacitive.
Sistem layar capacitive juga mendeteksi
perubahan pada medan listrik, tapi tidak berdasarkan tekanan. Sistem capacitive
memiliki lapisan dari material yang dapat menyimpan muatan listrik. Ketika kita
menyentuhkan bahan conductive pada layar ini, beberapa muatan listrik
berpindah pada apapun yang menyentuhnya. Namun material tersebut haruslah
bersifat conductive atau perangkat tidak akan menerima sentuhan yang
diberikan. Dengan kata lain, Anda bisa menggunakan benda apa saja untuk
menyentuh layar resistive untuk memindahkan muatan listrik, tetapi hanya
bahan conductive yang dapat berfungsi pada layar capasitive, termasuk jari jemari kita.
Apple iPhone menggunakan antarmuka layar sentuh capacitive, seperti yang terdapat pada kebanyakan komputer tablet. |
Sistem capacitive cenderung lebih handal
daripada sistem resistive karena Anda tidak perlu memberikan tekanan
yang kuat dalam menyentuhnya. Sistem capacitive juga cenderung memiliki
resolusi yang lebih besar.
HOT DOG! Mengoperasikan perangkat layar sentuh di cuaca dingin bisa menjengkelkan—secara harfiah. Karena layar capacitive membutuhkan bahan konduktif untuk memberikan sentuhan, beberapa pengguna yang kreatif telah beralih ke industri daging untuk solusi input. Popsci melaporkan bahwa pengguna layar sentuh di Korea Selatan memanfaatkan produk daging babi—atau sosis—untuk mengoperasikan layar sentuh ketika cuaca sekitar sangat dingin untuk mengoperasikan dengan jari secara langsung.
Sejarah Tablet
Alan Kay |
Ide komputer tablet ini tidak tergolong baru. Jika kita
kembali ke tahun 1968, ilmuwan komputer bernama Alan Kay mengusulkan bahwa
dengan kemajuan teknologi flat-panel display (layar panel datar),
antarmuka pengguna, miniaturisasi komponen komputer dan beberapa percobaan di
bidang teknologi WiFi, Anda dapat mengembangkan perangkat komputasi all-in-one.
Ia mengembangkan idenya lebih jauh, mengusulkan bahwa perangkat seperti itu
akan terasa sempurna sebagai alat edukasi untuk anak sekolah. Pada tahun 1972,
ia menerbitkan sebuah paper tentang sebuah perangkat yang disebut Dynabook.
Alan Kay memegang prototipe Dynabook (5 Nov 2008) di Mountain View, California. [sumber: Wikipedia] |
Rancangan Dynabook menunjukkan sebuah perangkat yang
sangat mirip dengan komputer tablet yang ada saat ini, dengan beberapa
pengecualian. Dynabook memiliki layar dan keyboard di satu bidang. Tetapi
pandangan Key lebih jauh. Ia memperkirakan bahwa dengan teknologi layar sentuh
yang benar, Anda dapat menyingkirkan keyboard fisik dan menampilkan keyboard
virtual dalam konfigurasi apapun pada layar itu sendiri.
Rancangan Dynabook pada paper yang diterbitkan oleh Kay tahun 1972. [sumber: Wikipedia] |
Kay telah melewati masanya. Hampir 4 dekade sebelum
tablet seperti yang ia bayangkan menyerbu publik seperti badai. Tetapi itu bukan
berarti dulunya tidak ada komputer tablet di pasaran antara waktu konsep
Dynabook dan iPad milik Apple.
Satu perangkat tablet pendahulu adalah GRiDPad. Diproduksi
pertama kali pada tahun 1989, GRiDPad memiliki layar sentuh monokrom berkapasitansi (monochromatic capacitance touch screen) dan stylus
yang memiliki kabel. Bobotnya di bawah 5 pon (sekitar 2.26 kg). Dibandingkan dengan
tablet saat ini, GRiDPad berukuran sangat besar dan berat, dengan daya tahan
baterai yang hanya bertahan 3 jam. Seseorang yang berada di balik GRiDPad
adalah Jeff Hawkins, yang kemudian mendirikan Palm.
GRiDPad, atas ke bawah: Tampak kanan, tampak kiri, dan penampakan motherboard.
Jeff Hawkins |
Komputer tablet lain yang berbasis pena (pen-based)
diikuti, namun tidak mendapat dukungan besar dari masyarakat. Apple pertama
kali memasuki medan pertempuran tablet bersama dengan Newton, sebuah perangkat
yang mendapatkan jumlah kecintaan dan ejekan yang sama dalam setahun. Sebagian besar
kritik untuk Newton berfokus pada software pengenalan tulisan tangan (handwriting-recognition).
Tidak sampai Steve Jobs mengungkapkan iPad pertamanya
ke publik yang antusias bahwa komputer tablet menjadi produk konsumen yang
layak. Hari ini, perusahaan seperti Apple, Google, Microsoft dan HP mencoba untuk
memprediksi kebutuhan konsumen ketika mereka merancang generasi tablet
selanjutnya. Sementara hal itu akan membutuhkan waktu untuk sampai ke pasar,
sepertinya kita akan melihat komputer tablet terpajang di rak-rak toko.■
Jika artikel ini bermanfaat, silakan share.
_________________
Source:
- How Stuff Works
- Wikipedia
- oldcomputers.net
- history-computer.com
- etc.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan tanggapan Anda