Pages

Minggu, 05 Oktober 2014

Intel Core i3, i5, i7


Intel adalah salah satu perusahaan mikroprosesor raksasa yang produknya telah mendunia, perusahaan lain adalah AMD.
Prosesor yang bertajuk Core i pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010. Dan saat ini (2014) Intel telah meluncurkan Core i generasi ke-4 yang diberi nama Haswell.

Masih banyak orang yang keliru dalam memahami tentang spesifikasi prosesor, terutama pada seri prosesor Intel Core i. Setelah saya cari-cari di internet, akhirnya saya menemukan video yang menjelaskan tentang prosesor Intel seri Core i dengan penjelasan yang menarik. Silahkan dilihat.

Apa yang dibicarakan dalam video di atas?
Ada sebagian orang yang mempermasalahkan tentang penamaan prosesor keluaran Intel ini. Misalnya saja pada prosesor Intel Core i7-4790K. Apa sebenarnya arti dari angka-angka tersebut? Beberapa orang menganggap akan lebih sederhana bila menuliskan besar kecepatannya saja, misalnya dalam satuan MHz atau GHz.

Memang benar itu akan terlihat lebih sederhana. Tetapi sebenarnya itu malah akan membingungkan. Misalnya saja ketika P-4 (Pentium 4) diluncurkan, P-4 memiliki clock yang sama dengan P-3 (Pentium 3), namun P-3 sebenarnya dapat mengerjakan tugas yang lebih banyak dalam tiap siklusnya.

Sebagai konsumen, kita akan membeli prosesor yang memiliki nomor (clock speed) yang lebih besar agar lebih baik.

Sebenarnya kecepatan sebuah prosesor tidak mutlak ditentukan oleh besarnya clock speed yang dimiliki. Pemahaman seperti ini sama halnya seperti menilai spesifikasi sebuah mobil dengan hanya melihat besar rpm pada mesinnya.

Jika kita kembali ke awal tahun 2000-an, terdapat istilah PR (Performance Rating), dimana produk prosesor diberikan 4 digit nomor model yang diyakini oleh para enthusiast bahwa istilah ini berdasarkan pada kemampuan prosesor AMD yang dibandingkan dengan clock speed pada CPU Intel. Namun kenyataannya hal tersebut tidak menyelesaikan apapun. Mereka tetap saja masih memberikan nama produknya berdasarkan clock speed secara tidak langsung.

Pada saat Intel memperkenalkan prosesor seri Core, sederetan CPU secara dramatis memiliki kemampuan yang melebihi generasi sebelumnya yang memiliki clock yang lebih rendah. Pada saat itu perang Megahertz berakhir karena Intel memerlukan perubahan pemasaran yang menjauhkan penulisan frekuensi, sehingga seperti sekarang.

Intel Core i3, memiliki 2 core, fitur Hyperthreading, cache yang lebih kecil, konsumsi daya yang rendah bila dibandingkan dengan Core i5, serta harganya lebih murah.

Mungkin sebagian orang ada yang memahami bahwa bila Core i3 memiliki 2 core, berarti i5 memiliki 4 core, dan i7 memiliki 6 core.
Kesimpulan tersebut diperoleh dari jumlah core ditambahkan satu dan dibubuhi huruf "i" di depannya (misalnya i5 = 4 core + 1). Tetapi itu perhitungan yang keliru.

Kenyataannya, seperti yang dilansir oleh situs ark.intel.com, Intel Core i5 versi mobile memiliki 2 core dan fitur Hyperthreading, sedangkan untuk versi desktop sebagian besar memiliki 4 core dan tidak memiliki fitur Hyperthreading. Fitur lainnya adalah kemampuan grafis on-board yang ditingkatkan serta fitur Turbo-Boost untuk lebih meningkatkan performa dan kemampuan.

Sementara untuk Intel Core i7, seluruh versinya memiliki Hyperthreading. Prosesor Core i7 memiliki jumlah core mulai dari 2 hingga 8 core. Untuk 8 core sebagian besar dimanfaatkan untuk workstation. Core i7 mendukung 2-8 modul memori, dan memiliki TDP (Thermal Design Power) mulai dari 10W-130W. Core i7 juga memiliki memori cache yang lebih besar, Turbo-Boost yang lebih cepat, serta grafis on-board yang lebih baik dibandingkan prosesor-prosesor di bawahnya. Kelebihan lain adalah harga yang lebih mahal.

Jika Anda membutuhkan informasi tentang produk Intel, silahkan lihat di:
http://ark.intel.com

Untuk sistem penamaan prosesor intel silahkan lihat di:
http://www.intel.com/content/www/us/en/processors/processor-numbers.html

Jika artikel ini bermanfaat, silakan share.

Jumat, 03 Oktober 2014

Tablet PC

Pada saat tahun spekulasi Steve Jobs berakhir pada tahun 2010 dengan mengumumkan perangkat tablet iPad, ia membantu peluncuran era baru perangkat keras komputer. Meskipun tablet PC telah beredar beberapa tahun, iPad adalah perangkat pertama yang menggunakan bentuk faktor yang berhasil di pasar konsumen. Kesuksesan Apple menguntungkan perusahaan lain termasuk para penggemar teknologi yang juga mencari alternatif untuk pendekatan dari Apple.
iPad milik Applekatanyakomputer tablet yang paling terkenal di pasaran hari ini.
Jadi apa sebenarnya tablet itu? Penjelasan yang paling dasar, tablet PC adalah perangkat komputasi mobile yang berukuran lebih besar dari smartphone atau PDA. Tidak ada perbedaan ukuran yang mencolok untuk perangkat tablet –ukuran layar iPad di bawah 10 inci namun tablet lain ada yang lebih besar atau lebih kecil. Pada umumnya, jika perangkat komputasi menggunakan antarmuka on-screen dan tidak termasuk ponsel, berarti itu adalah tablet.

Untuk masalah yang membingungkan, beberapa produsen memproduksi perangkat hybrid yang sebagian adalah tablet, sebagian lagi adalah laptop. Perangkat tersebut bisa saja menyertakan keyboard terpisah –layar diputar atau dilipat untuk menutupi keyboard dan voila, jadilah tablet!


Asus Eee Pad Transformer dan Asus Eee Slider, contoh komputer Hybrid.

Pada tahun 2010, Lenovo memperkenalkan sebuah perangkat prototipe yang disebut IdeaPad U1 di ajang pertunjukan Consumer Electronics Show di Las Vegas, Nevada. Tampilan sekilas, terlihat seperti laptop pada umumnya. Namun jika dipisahkan layar dan bagian bawahnya, laptop tadi berubah menjadi komputer tablet, dengan sistem operasi yang independen. Lenovo mengganti mereknya menjadi Lenovo LePad dan diluncurkan di Cina tahun 2011.
Lenovo IdeaPad alias LePad yang juga jenis Hybrid.
Meskipun tablet hadir dengan berbagai bentuk, ukuran dan fitur, tetap saja memiliki banyak karakteristik yang serupa. Hampir semuanya memiliki antarmuka layar sentuh dan sistem operasi yang mampu menjalankan program-program kecil. Komputer tablet tidak begitu diperlukan untuk menggantikan kebutuhan akan komputer yang lebih handal, namun mereka menciptakan ruang baru untuk perangkat komputer.

Mari kita lihat unsur-unsur dasar yang diproses oleh kebanyakan tablet.

Apa yang Menjadikan Tablet Tipis
Jika Anda membongkar sebuah tablet komputer untuk melihat isi dalamnya, Anda akan mengetahui 3 hal dengan cepat. Pertama, Anda baru saja membatalkan garansi. Kedua, pabriknya telah mengemas seluruh komponen tablet agar terlihat rapi dan efisien. Dan ketiga, kebanyakan dari komponen yang akan Anda lihat, serupa dengan yang Anda temukan pada komputer standar.

Otak dari sebuah tablet adalah mikroprosesornya. Biasanya, tablet menggunakan prosesor yang lebih kecil dibandingkan dengan yang ada pada komputer PC. Hal ini berguna untuk menghemat ruang dan mengurangi panas yang dihasilkan. Panas sangat buruk bagi komputer karena dapat berakhir dengan kerusakan pada komponen.
Motorola Xoom adalah salah satu tablet Android di pasaran.
Tablet komputer biasanya memperoleh daya dari baterai yang dapat diisi ulang (rechargeable). Ketahanan baterai untuk tablet bervariasi untuk beberapa model, rata-rata adalah 8 hingga 10 jam. Beberapa tablet juga memiliki baterai yang dapat diganti. Tetapi yang lain, seperti dari produk Apple yaitu iPad dan iPad 2, tidak mengizinkan Anda untuk mengganti baterai tanpa membawanya ke toko atau merusak garansi.

BlackBerry PlayBook, upaya Research in Motion (RIM) untuk memasuki pasar tablet.
Tergantung pada produsen, sebuah komputer tablet bisa saja mengalami underpower dengan disengaja. CPU pada komputer menjalankan perintah dalam siklus clock. Semakin banyak siklus clock yang dapat dijalankan CPU tiap detiknya, maka akan semakin banyak instruksi yang bisa diproses. Beberapa tablet memiliki prosesor undercloked, yang berarti bahwa CPU telah diatur untuk menjalankan instruksi lebih sedikit setiap detik daripada kemampuan yang sesungguhnya. Alasan menurunkan kemampuan CPU adalah untuk mengurangi panas yang dihasilkan dan menghemat baterai.

Ketika Anda mungkin saja merasa terganggu karena tablet Anda tidak bekerja dengan kemampuan penuh, sebenarnya kebanyakan tablet tidak membutuhkan kemampuan proses ekstra. Program-program pada tablet cenderung tidak serumit dan seberat program-program komputer. Istilah umum untuk program jenis ini adalah “aplikasi” atau sering disingkat “apps”.

Selain CPU dan baterai, komponen lain yang biasa ditemukan pada tablet adalah:
  • accelerometers
  • gyroscopes
  • graphics processors
  • memori berjenis flash
  • WiFi dan/atau kartu SIM dan antena
  • USB dock dan power supply
  • speakers
  • sebuah chip controller untuk touch-screen
  • sensor kamera, chip dan lensa.
Accelerometer dan gyroscope membantu tablet untuk menentukan orientasi agar layar dapat ditampilkan dalam mode portrait atau landscape. Prosesor grafis atau GPU mengambil data dari CPU pada saat akan menghasilkan tampilan grafis. WiFi atau komponen seluler membuat Anda dapat menghubungkan tablet ke jaringan komputer. Tablet bisa saja dilengkapi Bluetooth untuk berhubungan dengan perangkat Bluetooth yang lain. Satu hal yang tidak akan Anda temukan pada kebanyakan tablet adalah fan (kipas), karena memang tidak cukup tempat untuk memasangnya.

Touch Screens dan Tablet
Ada dua metode dasar dalam pembuatan touch screen untuk perangkat tablet: resistive dan capasitive. Produsen hanya memilih salah satunya, keduanya tidak bisa dipadukan.

Resistive, sistemnya mendeteksi sentuhan pada layar melalui tekanan. Tablet yang membutuhkan stylus biasanya menggunakan layar resistive. Bagaimana cara kerjanya?
Sistem resistive memiliki lapisan berbahan resistif dan lapisan lain berbahan konduktif. Pengatur jarak (spacer) menahan agar kedua lapisan tersebut terpisah. Pada saat tablet dinyalakan, aliran arus listrik berjalan melalui kedua lapisan tersebut. Jika kita memberikan tekanan pada layar, hal itu akan menyebabkan kedua lapisan tersebut saling bersentuhan. Hal ini menyebabkan perubahan medan listrik pada kedua lapisan itu.

Bayangkan jika Anda memiliki sebuah tablet dan Anda ingin menjalankan sebuah permainan. Anda menggunakan stylus untuk menyentuh (tap) ikon permainan pada layar tablet. Tekanan dari sentuhan tersebut menyebabkan kedua lapisan pada sistem resistive mengubah medan listrik. Microchip yang ada di dalam tablet menafsirkan perubahan pada medan tersebut dan menerjemahkannya ke dalam bentuk koordinat pada layar. CPU pada tablet menerima koordinat tersebut dan memetakannya menggunakan sistem operasinya. CPU akan memutuskan bahwa Anda telah mengaktifkan aplikasinya dan CPU akan menjalankannya untuk Anda.

Layar resistive ini rentan terhadap kerusakan. Jika tekanan yang kita berikan terlalu besar, itu dapat menyebabkan lapisan resistive  dan conductive akan terus menyatu. Hal ini dapat menyebabkan tablet salah menafsirkan perintah yang kita berikan. Layar resistive juga cenderung memiliki resolusi yang lebih kecil dibandingkan dengan layar capacitive.

Sistem layar capacitive juga mendeteksi perubahan pada medan listrik, tapi tidak berdasarkan tekanan. Sistem capacitive memiliki lapisan dari material yang dapat menyimpan muatan listrik. Ketika kita menyentuhkan bahan conductive pada layar ini, beberapa muatan listrik berpindah pada apapun yang menyentuhnya. Namun material tersebut haruslah bersifat conductive atau perangkat tidak akan menerima sentuhan yang diberikan. Dengan kata lain, Anda bisa menggunakan benda apa saja untuk menyentuh layar resistive untuk memindahkan muatan listrik, tetapi hanya bahan conductive yang dapat berfungsi pada layar capasitive, termasuk jari jemari kita.
Apple iPhone menggunakan antarmuka layar sentuh capacitive, seperti yang terdapat pada kebanyakan komputer tablet.
Sistem capacitive cenderung lebih handal daripada sistem resistive karena Anda tidak perlu memberikan tekanan yang kuat dalam menyentuhnya. Sistem capacitive juga cenderung memiliki resolusi yang lebih besar.
HOT DOG! Mengoperasikan perangkat layar sentuh di cuaca dingin bisa menjengkelkan—secara harfiah. Karena layar capacitive membutuhkan bahan konduktif untuk memberikan sentuhan, beberapa pengguna yang kreatif telah beralih ke industri daging untuk solusi input. Popsci melaporkan bahwa pengguna layar sentuh di Korea Selatan memanfaatkan produk daging babi—atau sosis—untuk mengoperasikan layar sentuh ketika cuaca sekitar sangat dingin untuk mengoperasikan dengan jari secara langsung.
Menggunakan sosis sebagai stylus


Sejarah Tablet
Alan Kay
Ide komputer tablet ini tidak tergolong baru. Jika kita kembali ke tahun 1968, ilmuwan komputer bernama Alan Kay mengusulkan bahwa dengan kemajuan teknologi flat-panel display (layar panel datar), antarmuka pengguna, miniaturisasi komponen komputer dan beberapa percobaan di bidang teknologi WiFi, Anda dapat mengembangkan perangkat komputasi all-in-one. Ia mengembangkan idenya lebih jauh, mengusulkan bahwa perangkat seperti itu akan terasa sempurna sebagai alat edukasi untuk anak sekolah. Pada tahun 1972, ia menerbitkan sebuah paper tentang sebuah perangkat yang disebut Dynabook.
Alan Kay memegang prototipe Dynabook (5 Nov 2008) di Mountain View, California.
[sumber: Wikipedia]
Rancangan Dynabook menunjukkan sebuah perangkat yang sangat mirip dengan komputer tablet yang ada saat ini, dengan beberapa pengecualian. Dynabook memiliki layar dan keyboard di satu bidang. Tetapi pandangan Key lebih jauh. Ia memperkirakan bahwa dengan teknologi layar sentuh yang benar, Anda dapat menyingkirkan keyboard fisik dan menampilkan keyboard virtual dalam konfigurasi apapun pada layar itu sendiri.

Rancangan Dynabook pada paper yang diterbitkan oleh Kay tahun 1972.
[sumber: Wikipedia]
Kay telah melewati masanya. Hampir 4 dekade sebelum tablet seperti yang ia bayangkan menyerbu publik seperti badai. Tetapi itu bukan berarti dulunya tidak ada komputer tablet di pasaran antara waktu konsep Dynabook dan iPad milik Apple.


Satu perangkat tablet pendahulu adalah GRiDPad. Diproduksi pertama kali pada tahun 1989, GRiDPad memiliki layar sentuh monokrom berkapasitansi (monochromatic capacitance touch screen) dan stylus yang memiliki kabel. Bobotnya di bawah 5 pon (sekitar 2.26 kg). Dibandingkan dengan tablet saat ini, GRiDPad berukuran sangat besar dan berat, dengan daya tahan baterai yang hanya bertahan 3 jam. Seseorang yang berada di balik GRiDPad adalah Jeff Hawkins, yang kemudian mendirikan Palm.



GRiDPad, atas ke bawah: Tampak kanan, tampak kiri, dan penampakan motherboard.

Jeff Hawkins
Komputer tablet lain yang berbasis pena (pen-based) diikuti, namun tidak mendapat dukungan besar dari masyarakat. Apple pertama kali memasuki medan pertempuran tablet bersama dengan Newton, sebuah perangkat yang mendapatkan jumlah kecintaan dan ejekan yang sama dalam setahun. Sebagian besar kritik untuk Newton berfokus pada software  pengenalan tulisan tangan (handwriting-recognition).

Tidak sampai Steve Jobs mengungkapkan iPad pertamanya ke publik yang antusias bahwa komputer tablet menjadi produk konsumen yang layak. Hari ini, perusahaan seperti Apple, Google, Microsoft dan HP mencoba untuk memprediksi kebutuhan konsumen ketika mereka merancang generasi tablet selanjutnya. Sementara hal itu akan membutuhkan waktu untuk sampai ke pasar, sepertinya kita akan melihat komputer tablet terpajang di rak-rak toko.■

Jika artikel ini bermanfaat, silakan share.
_________________
Source:
  • How Stuff Works
  • Wikipedia
  • oldcomputers.net
  • history-computer.com
  • etc.

Rabu, 01 Oktober 2014

Microsoft Resmi Mengungkap Windows 10


CALIFORNIA - Informasi yang santer beredar menyebut Microsoft bakal meluncurkan Windows 9 atau Threshold. Rupanya, OS terbaru ini bukan dinamakan Windows 9, melainkan Windows 10.

Dilansir Overclockersclub, Rabu (1/10/2014), Executive Vice president untuk Operating Systems Group Microsoft, Terry Myerson mengungkapkan nama baru Windows 10 sebagai pendekatan perusahaan untuk sistem operasi yang menawarkan pengalaman baru yang disesuaikan. Windows 9 dianggap tidak cocok dengan gagasan tersebut.

Sehingga, Windows 10 memadukan unsur tradisional dari Windows 7 dan fitur sentuh Windows 8 bersama dengan fitur baru lainnya. Muncul tampilan menu Start yang familiar bagi pengguna dan tambahan Live Tiles dari Windows 8.

Dalam sebuah video preview, diperlihatkan menu Start dan Live Tiles yang dapat dikustomisasi. Menu dan Live Tiles dapat diatur ukurannya (resize).

Menu Start dapat diperluas hingga melewati batas layar pengguna, sehingga pengguna bisa menggeser layar ke kiri dan kanan  untuk melihat setiap aplikasi (persis pada Windows 8). Aplikasi Metro kini tampil dalam format Windows yang dapat diatur ukurannya.

Bagian taskbar juga ditingkatkan, sehingga pengguna bisa melihat semua aplikasi yang sedang dibuka. Masih ada perintah keyboard [Alt]+[Tab], yang juga menampilkan setiap aplikasi yang sedang berjalan.

Mengapa dari Windows 8 "Lompat" ke Windows 10?

Dilansir Engadget, Kamis (2/10/2014), tampaknya lompatan menuju Windows 10 merupakan strategi pintar dalam hal pemasaran produk. Penjelasan lainnya datang dari situs Reddit, di mana seseorang mendeskripsikan dirinya sebagai developer di Microsoft bernama 'cranbourne'.

Dalam pengungkapannya, penamaan Windows 9 akan membuat software yang terkait dengan kompatibilitas dengan sistem operasi Win 95 dan 98 menjadi terganggu. 'Cranbourne' mengklaim sebuah posting-an dari kode pemrograman  yang mengungkapkan Microsoft harus memiliki Windows 10 dan bukan 9.

Belum diketahui secara pasti mengapa perusahaan melompat ke Windows 10. Perusahaan asal Redmond tersebut memastikan bahwa OS terbaru mereka akan menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi OS sebelumnya.

Juru bicara Microsoft mengatakan, Windows 10 menawarkan cara baru untuk melakukan sesuatu. "Windows  10 membawa Windows maju ke dalam cara baru dalam melakukan sesuatu. Ini bukan perubahan secara bertahap, tetapi Windows baru yang memberdayakan miliaran pengguna berikutnya," terangnya, seperti dilaporkan Cnet.

Windows 10 diharapkan diluncurkan untuk pengguna pada pertengahan tahun depan.

_________________

Sumber: OkeZone

Transformer

Transformer, atau Transformator, atau yang lebih akrab disapa "trafo", merupakan salah satu komponen elektronik yang banyak di jumpai bahkan di rumah sendiri. Seperti pada televisi, radio, komputer (terutama pada monitor), ponsel, telepon rumah, kamera digital, charger (ponsel, laptop, dll), senter isi ulang, printer, obeng listrik, tape recorder, bahkan juga ada di beberapa mainan anak-anak, dan masih banyak lagi.


Transformer memiliki berbagai bentuk dan ukuran, namun fungsi dan kegunaannya masih tetap sama pada setiap transformer.
Mari kita lihat seperti apa bagian dalam serta cara kerja transformer ini.
Under the Cover
Bagian dalam sebuah transformer secara umum.
Transformer jenis ini menyertakan obeng listrik yang baterainya dapat diisi ulang. Transformer jenis ini memiliki ketahanan pada 3 Volt dan 240 miliAmpere.

Yang Anda lihat di sini adalah dua buah gulungan kawat tembaga. Tujuan dari transformer adalah untuk mengubah satu bentuk tegangan arus AC ke tegangan arus AC yang lain. Dalam kasus ini transformer mengubah arus AC normal bertegangan 120V yang berasal dari rumah menjadi arus yang bertegangan 3V saja. Tegangan 120V datang melalui gulungan utama di sebelah kiri. Bagian tengah gulungan itu (juga di bagian luarnya) adalah iron core (besi yang menjadi pusat gulungan). Arus AC pada gulungan utama menciptakan medan magnet bolak-balik pada besinya, persis seperti yang ada pada elektromagnet.

Gulungan yang satu lagi, yaitu gulungan ke dua melilit pada inti besi yang sama. Pada gulungan ke dua ini medan magnet pada bagian intinya menciptakan arus. Tegangan pada gulungan ini dikendalikan oleh perbandingan jumlah lilitan dari kedua buah gulungan tersebut. Jadi apabila kedua gulungan tersebut memiliki jumlah lilitan yang sama, tegangan pada gulungan pertama dan ke dua akan sama. Jika gulungan ke dua memiliki setengah dari jumlah lilitan pada gulungan pertama, maka besar tegangan pada gulungan ke dua tersebut adalah setengah dari tegangan pada gulungan pertama.

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa gulungan pertama pada transformer ini menggunakan kabel yang sangat halus sementara pada gulungan ke dua menggunakan kabel yang lebih tebal. Untuk menurunkan tegangan listrik menjadi 3V, dibutuhkan 40 lilitan lebih banyak pada gulungan pertama daripada gulungan ke dua.

Mengubah Arus AC ke DC

Pada sisi lain dari transformer, Anda akan menemukan dua buah dioda yang dibungkus dalam lapisan yang terbuat dari karet. Dioda tersebut bertindak sebagai arectifier, untuk mengubah arus AC ke arus DC.

Kebanyakan transformer yang dapat ditemukan di sekitar rumah menghasilkan arus DC bertegangan rendah (3-12V, dan arus yang lebih kecil dari 1 ampere). Arus DC diperlukan karena baterai isi ulang menyimpan arus DC, mayoritas alat elektronik membutuhkan arus DC tegangan rendah dan karena motor DC berukuran kecil beroperasi langsung dari baterai dan tersedia jenis motor yang lebih murah.

Jika artikel ini bermanfaat, silakan share.
_________________
Source: How Stuff Works

Selasa, 30 September 2014

Cara Kerja: Port USB

Semua komputer yang Anda beli hari ini menyertakan satu atau beberapa konektor Universal Serial Bus atau yang biasa kita kenal dengan USB. Konektor USB ini membuat kita dapat menyambungkan mice (mouse), printer, dan asesoris lain ke dalam komputer dengan cepat dan mudah. Sistem Operasi juga telah mendukung USB, sehingga instalasi driver perangkat menjadi cepat dan mudah juga. Dibandingkan dengan metode lain dalam menghubungkan perangkat ke komputer (termasuk Port paralel, Port serial dan kartu khusus yang dipasang di dalam casing komputer), perangkat USB ini sangat luar biasa mudah.
Kabel USB membuat kita dapat
menambahkan aksesoris ke komputer
Dalam artikel ini, kita akan melihat Port USB dari sudut pandang pengguna dan teknis. Kita akan mempelajari mengapa sistem USB sangat fleksibel dan bagaimana ia dapat mendukung begitu banyak perangkat dengan mudah –benar-benar merupakan sistem yang luar biasa.
Socket USB berbentuk kotak persegi.
Siapa pun yang telah menggunakan komputer belakangan ini mengetahui permasalahan yang berusaha diselesaikan oleh USB –di masa lalu, menghubungkan perangkat ke komputer benar-benar membuat sakit kepala.

Printer dihubungkan ke Port paralel, dan kebanyakan komputer hanya memiliki satu Port saja. Perangkat seperti media penyimpanan eksternal, yang membutuhkan koneksi berkecepatan tinggi terhadap komputer, akan membutuhkan Port paralel juga, sering kali dengan keberhasilan yang terbatas dan kecepatan yang rendah.

Modem menggunakan Port serial, namun begitu pula dengan beberapa printer dan perangkat-perangkat yang lain seperti Personal Digital Assistants (PDA) dan kamera digital. Kebanyakan komputer memiliki paling banyak dua Port serial, dan Port ini sangat lambat dalam beberapa kasus.

Perangkat yang membutuhkan koneksi yang lebih cepat, menyertakan kartu mereka sendiri, yang harus dipasangkan di dalam slot kartu di dalam casing  komputer. Sayangnya, jumlah slot kartu tersebut terbatas dan ada pula beberapa kartu yang sulit dipasang.

Tujuan kehadiran USB adalah untuk menghentikan hal-hal yang membuat sakit kepala ini. Universal Serial Bus memberikan standarisasi tunggal dan mudah digunakan untuk menghubungkan hingga 127 perangkat ke dalam komputer.

Hampir setiap periferal yang diciptakan saat ini hadir dengan versi USB. Beberapa perangkat USB yang dapat dibeli hari ini termasuk Printer, Scanner, Mice, Joystick, Flight yokes, kamera digital, Webcam, Scientific data acquisition devices, Modem, Speaker, Telephone, Video phones, media penyimpanan, koneksi jaringan.

Pada bagian berikutnya, kita akan melihat kabel dan konektor USB yang menjadikan komputer kita untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat-perangkat tersebut di atas.

Kabel dan Konektor USB
Menghubungkan perangkat USB ke komputer itu mudah—Anda akan menemukan konektor USB di bagian belakang mesin komputer dan Anda tinggal colokkan konektor USB ke Port tersebut.

Jika perangkat itu adalah perangkat yang baru, sistem operasi akan mendeteksinya secara otomatis dan meminta disk driver. Jika perangkat telah terinstal, komputer akan mengaktifkannya dan memulai berkomunikasi dengan perangkat tersebut. Perangkat USB dapat dihubungkan dan dicabut kapan saja.
Konektor USB tipe "A"
Kebanyakan perangkat USB menyertakan kabelnya sendiri, dan kabelnya memiliki koneksi tipe “A”. Jika tidak ada, berarti perangkat tersebut memiliki soket yang menerima konektor USB tipe “B”.
Konektor USB tipe "B"
Penggunaan tipe “A” dan “B” pada USB untuk menghindari kebingungan:
  • "A" kepala konektor “upstream” menuju komputer.
  • "B" kepala konektor “downstream” yang dihubungkan ke perangkat tertentu.
Dengan menggunakan konektor yang berbeda pada upstream dan downstream, membuatnya mustahil dapat keliru. Kabel USB tipe “B” dapat dipasangkan pada semua perangkat yang juga memiliki Port USB tipe “B”. Begitu pula dengan tipe “A”.

USB Hub
Kebanyakan komputer yang tersedia hari ini memiliki setidaknya dua buah soket USB. Tetapi dengan begitu banyaknya perangkat USB yang tersedia di pasaran, kita akan dengan mudah kehabisan soket. Sebagai contoh, kita mungkin memiliki keyboard, mouse, printer, microphone, dan webcam yang semuanya beroperasi menggunakan teknologi USB, lalu pertanyaannya adalah, “Bagaimana saya menghubungkan seluruh perangkat itu?”

Solusi mudah untuk masalah ini adalah dengan membeli USB hub. USB standar dapat mendukung hingga 127 perangkat, dan USB hub adalah bagian dari standar tersebut.
Sebuah USB hub tipe "A" yang dapat menampung 4 konektor.
Sebuah hub biasanya memiliki empat Port baru, tetapi ada juga yang lebih. Cukup hubungkan hub ke komputer, lalu pasangkan perangkat yang kita miliki (atau hub lain) ke hub tersebut. Dengan menghubungkan beberapa hub bersamaan, kita dapat menyediakan lusinan Port USB dalam sebuah komputer.

Hub dapat dialiri arus listrik dan juga tidak. Pada penjelasan selanjutnya, dapat dilihat bahwa USB standar membolehkan suatu perangkat untuk mengambil arus dari koneksi USB-nya. Perangkat yang membutuhkan arus listrik yang besar seperti printer atau scanner memiliki Power supply  sendiri, namun perangkat yang hanya membutuhkan arus yang kecil seperti mice dan kamera digital akan mendapatkan arus listrik dari bus USB agar lebih sederhana. Arus listrik (hingga 500 mA pada tegangan 5 V untuk USB 2.0 dan 900 mA untuk USB 3.0) berasal dari komputer yang terhubung. Jika Anda memiliki banyak perangkat yang memiliki arus listrik sendiri (seperti printer dan scanner), maka USB hub tidak perlu diberi arus listrik. USB hub memiliki transformer  sendiri dan dapat menyediakan arus listrik untuk bus sehingga perangkat tambahan tadi tidak membebani arus listrik pada komputer.

Proses pada USB
Pada saat komputer dinyalakan, komputer akan memeriksa perangkat-perangkat yang terhubung pada bus dan memberikan alamat untuk masing-masing perangkat tersebut. Proses ini disebut enumeration –setiap perangkat juga akan melalui proses enumeration pada saat terhubung pada bus. Komputer juga mencari tahu dari masing-masing perangkat, apa tipe pengiriman data yang ingin dilakukan:
  • Interrupt – Perangkat seperti mouse atau keyboard, yang akan mengirim data yang sangat kecil, akan memilih mode interrupt.
  • Bulk – Perangkat seperti printer, yang menerima data dalam sebuah paket besar, menggunakan mode transfer bulk. Sebuah blok data dikirimkan ke printer (dalam potongan 64-byte) dan diverifikasi untuk memastikan datanya benar.
  • Isochronous – Perangkat streaming (seperti speaker) menggunakan mode isochronous. Data stream antara perangkat dan komputer dikirim dalam real-time, dan tidak memiliki error correction.

Komputer dapat juga mengirimkan perintah atau parameter query bersama dengan kontrol paket.

Saat perangkat melalui proses enumeration, komputer akan menyimpan track dari total bandwidth yang diminta oleh perangkat isochronous dan interrupt. Perangkat-perangkat ini dapat menggunakan bandwidth hingga 90% dari 480 Mbps yang tersedia (USB 3.0 meningkatkan kecepatan itu hingga 4.8 Gbps). Setelah 90% digunakan, komputer akan menolak akses dari perangkat isochronous atau interrupt. Pengendalian paket dan paket untuk pengiriman bulk menggunakan bandwidth yang tersisa (setidaknya 10%).

Universal Serial Bus membagi bandwidth  yang tersedia ke dalam beberapa frame, dan komputer mengendalikan frame-frame tersebut. Frame-frame ini berisi 1.500 bytes, dan sebuah frame baru dimulai setiap milidetik. Selama proses pembuatan frame, perangkat isochronous dan interrupt mendapatkan sebuah slot, jadi bandwidth  yang dibutuhkan telah terjamin. Bulk dan kontrol transfer menggunakan betapapun ruang yang tersisa.

Fitur-fitur USB

Di dalam kabel USB: terdapat dua kabel untuk Power—+5 volt (merah) dan ground (cokelat)—dan kabel berpilin (kuning dan biru) yang berfungsi untuk membawa data. Kabel-kabel tersebut juga memiliki pelindung.

Universal Serial Bus memiliki fitur-fitur berikut ini:
  • Komputer bertindak sebagai host.
  • Hingga 127 perangkat yang dapat dihubungkan ke komputer, baik langsung maupun melalui USB hub.
  • Sebuah kabel USB dapat berukuran panjang 5 meter; dengan hub, perangkat dapat mencapai hingga 30 meter (sama seperti 6 kabel).
  • Dengan USB 2.0, bus  memiliki maksimum data rate 480 Mbps (10 kali lebih cepat dibandingkan dengan USB 1.0).
  • Kabel USB 2.0 memiliki dua kabel Power (+5 volt dan kabel ground) dan kabel sepasang berpilin (twisted pair) untuk membawa data. USB 3.0 memiliki 4 kabel tambahan untuk pengiriman data. Bila USB 2.0 hanya dapat mengirim data ke satu arah di waktu yang sama (downstream atau upstream), USB 3.0 dapat mengirimkan data ke dua arah sekaligus.
  • Pada kabel Power, komputer dapat mengalirkan arus listrik hingga 500 mA pada tegangan 5 volt. Kabel USB 3.0 dapat menyuplai arus hingga 900 mA.
  • Perangkat dengan arus kecil (seperti mice) dapat mengambil arus langsung dari bus. Perangkat dengan arus yang besar (seperti printer) sudah memiliki catu daya sendiri dan hanya sedikit arus yang diambil dari bus. USB hub bisa saja memiliki catu daya sendiri untuk menyediakan arus listrik kepada perangkat yang terhubung ke hub.
  • Perangkat USB mendukung fitur Hot-swap, yang berarti kita dapat menghubungkan ke bus dan mencabutnya setiap saat. Kabel USB 3.0 kompatibel dengan Port USB 2.0. Hanya saja kita tidak akan mendapatkan kecepatan transfer yang sama seperti pada Port USB 3.0, namun data dan arus listrik masih dapat dikirimkan.
  • Kebanyakan perangkat USB dapat dimasukkan ke mode “tidur” (sleep) oleh komputer pada saat komputer memasuki mode Power-saving.
  • Perangkat yang terhubung melalui Port USB akan membawa data dan arus listrik.

USB 2.0 dan 3.0
Versi standar USB 2.0 diluncurkan pada April tahun 2000 yang merupakan upgrade untuk USB 1.1.

USB 2.0 (High-Speed USB) menyediakan bandwidth tambahan untuk multimedia dan aplikasi penyimpanan dan memiliki kecepatan transmisi data 40 kali lebih cepat dibandingkan dengan USB 1.1. Agar dapat melalui transisi yang mudah bagi konsumen dan pabrikan, USB 2.0 memiliki kompatibilitas dengan perangkat USB sebelum dan sesudahnya, dan dapat juga berfungsi dengan kabel dan konektor yang dibuat untuk USB sebelumnya.

Mendukung tiga mode kecepatan (1.5, 12, dan 480 Mbps), USB 2.0 mendukung penggunaan pada perangkat dengan bandwidth rendah seperti keyboard dan mice, dan juga perangkat dengan bandwidth tinggi seperti webcam resulusi tinggi, scanner, printer, dan media penyimpanan berkapasitas besar. Peluncuran USB 2.0 menjadikan industri PC terkemuka untuk membuat pengembangan periferal PC untuk melengkapi PC High-performance yang telah ada. Selain untuk meningkatkan fungsionalitas dan mendorong inovasi, USB 2.0 meningkatkan produktivitas aplikasi pengguna dan menjadikan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi komputer pada salah satu atau beberapa periferal High-performance secara bersamaan.

Standar USB 3.0 (SuperSpeed USB) telah diresmikan pada 17 November 2008 [source: Everything USB]. Kecepatan yang dibanggakan pada USB 3.0 adalah 10 kali lebih cepat dari USB 2.0 pada 4,8 Gbps. Itu ditujukan untuk penggunaan seperti transfer data video High-definition atau menyalin seluruh isi hard drive ke drive eksternal. Seiring dengan pertumbuhan kapasitas hard drive, kebutuhan akan metode transfer data berkecepatan tinggi juga meningkat.

Adopsi untuk USB 3.0 ini lambat. Perusahaan chip harus mendisain perangkat keras motherboard yang mendukung USB 3.0. Pemilik komputer memiliki pilihan untuk membeli kartu ekspansi yang dapat dipasang pada komputer agar dapat mendukung USB 3.0. Akan tetapi dukungan hardware hanyalah bagian dari masalah –karena Anda juga membutuhkan dukungan dari sistem operasi. Meskipun Microsoft mengumumkan bahwa Windows 7 akan mendukung standar USB 3.0, perusahaan memasarkan sistem operasinya tanpa dukungan USB 3.0. Distribusi belakangan ini dari sistem operasi Linux mendukung USB 3.0.

Anda mungkin tidak berpikir kabel pengiriman data menciptakan kontroversi. Namun beberapa reporter, seperti penulis ZDNet Adrian Kingsley-Hughes, menduga bahwa salah satu alasan lambatnya adopsi USB 3.0 adalah karena Intel menunda produksi motherboard dengan dukungan USB 3.0 dengan tujuan untuk menjadikan produknya sendiri sebagai permulaannya [source: Kingsley-Hughes]. Produk tersebut adalah Light Peak, sebuah teknologi transfer data yang memiliki kecepatan initial 10 Gbps dengan kecepatan teoritis mencapai 100 Gbps. Sejak Intel adalah penguasa pabrikan chip, hanya beberapa komputer saja yang menggunakan motherboard yang dibuat oleh perusahaan lain mendukung USB 3.0.

Perwakilan dari Intel menyangkal klaim tersebut. Bagian eksekutif perusahaan mengatakan bahwa teknologi Light Peak bukan bertujuan untuk mengganti Port USB, dan baik Light Peak maupun USB 3.0 akan difungsikan bersama. Saat ini, kita dapat menemukan komputer dan asesoris yang bekerja sama dengan USB 3.0 di pasaran hari ini.

Jika artikel ini bermanfaat, silakan share.
_________________
Source: How Stuff Works