Pages

Rabu, 01 Oktober 2014

Transformer

Transformer, atau Transformator, atau yang lebih akrab disapa "trafo", merupakan salah satu komponen elektronik yang banyak di jumpai bahkan di rumah sendiri. Seperti pada televisi, radio, komputer (terutama pada monitor), ponsel, telepon rumah, kamera digital, charger (ponsel, laptop, dll), senter isi ulang, printer, obeng listrik, tape recorder, bahkan juga ada di beberapa mainan anak-anak, dan masih banyak lagi.


Transformer memiliki berbagai bentuk dan ukuran, namun fungsi dan kegunaannya masih tetap sama pada setiap transformer.
Mari kita lihat seperti apa bagian dalam serta cara kerja transformer ini.
Under the Cover
Bagian dalam sebuah transformer secara umum.
Transformer jenis ini menyertakan obeng listrik yang baterainya dapat diisi ulang. Transformer jenis ini memiliki ketahanan pada 3 Volt dan 240 miliAmpere.

Yang Anda lihat di sini adalah dua buah gulungan kawat tembaga. Tujuan dari transformer adalah untuk mengubah satu bentuk tegangan arus AC ke tegangan arus AC yang lain. Dalam kasus ini transformer mengubah arus AC normal bertegangan 120V yang berasal dari rumah menjadi arus yang bertegangan 3V saja. Tegangan 120V datang melalui gulungan utama di sebelah kiri. Bagian tengah gulungan itu (juga di bagian luarnya) adalah iron core (besi yang menjadi pusat gulungan). Arus AC pada gulungan utama menciptakan medan magnet bolak-balik pada besinya, persis seperti yang ada pada elektromagnet.

Gulungan yang satu lagi, yaitu gulungan ke dua melilit pada inti besi yang sama. Pada gulungan ke dua ini medan magnet pada bagian intinya menciptakan arus. Tegangan pada gulungan ini dikendalikan oleh perbandingan jumlah lilitan dari kedua buah gulungan tersebut. Jadi apabila kedua gulungan tersebut memiliki jumlah lilitan yang sama, tegangan pada gulungan pertama dan ke dua akan sama. Jika gulungan ke dua memiliki setengah dari jumlah lilitan pada gulungan pertama, maka besar tegangan pada gulungan ke dua tersebut adalah setengah dari tegangan pada gulungan pertama.

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa gulungan pertama pada transformer ini menggunakan kabel yang sangat halus sementara pada gulungan ke dua menggunakan kabel yang lebih tebal. Untuk menurunkan tegangan listrik menjadi 3V, dibutuhkan 40 lilitan lebih banyak pada gulungan pertama daripada gulungan ke dua.

Mengubah Arus AC ke DC

Pada sisi lain dari transformer, Anda akan menemukan dua buah dioda yang dibungkus dalam lapisan yang terbuat dari karet. Dioda tersebut bertindak sebagai arectifier, untuk mengubah arus AC ke arus DC.

Kebanyakan transformer yang dapat ditemukan di sekitar rumah menghasilkan arus DC bertegangan rendah (3-12V, dan arus yang lebih kecil dari 1 ampere). Arus DC diperlukan karena baterai isi ulang menyimpan arus DC, mayoritas alat elektronik membutuhkan arus DC tegangan rendah dan karena motor DC berukuran kecil beroperasi langsung dari baterai dan tersedia jenis motor yang lebih murah.

Jika artikel ini bermanfaat, silakan share.
_________________
Source: How Stuff Works

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapan Anda