Sering kali saya menemukan beberapa tutorial tentang komputer yang bertujuan untuk meningkatkan performa atau kinerjanya, dan menonaktifkan system pagefile menjadi salah satu langkah yang umum dilakukan. Melalui tulisan ini, saya ingin menjelaskan sedikit lebih jauh mengenai system pagefile pada sistem operasi Windows, termasuk risiko yang mungkin akan dihadapi ketika system pagefile dalam keadaan disable.
Apa itu Pagefile dan Apa Fungsinya?
Terlebih dulu saya akan jelaskan mengenai cara kerja dan fungsi pagefile. Sebagai contoh kasus, ketika ruang kosong pada RAM mulai menipis disebabkan karena ada aplikasi yang cukup berat sedang berjalan, secara otomatis Windows akan memindahkan beberapa “halaman” (pages) yang ada pada RAM ke file tersembunyi yang bernama pagefile.sys yang terdapat pada root directory pada harddisk. File yang dipindahkan itu adalah file-file yang tidak benar-benar sedang dieksekusi pada saat itu. Tujuan memindahkan file ini adalah untuk memberikan ruang tambahan pada RAM untuk aplikasi yang sedang Anda jalankan.
Jika pada saat itu ada aplikasi yang sedang dalam keadaan minimized cukup lama (misalnya aplikasi Ms. Office Word), sementara Anda bekerja dengan aplikasi lain yang lebih berat (misalnya Adobe Photoshop), Windows akan memindahkan isi memori dari Ms. Office Word tersebut ke pagefile karena aplikasi tersebut tidak sedang digunakan. Hal ini dapat Anda rasakan ketika Anda ingin membuka kembali jendela Office Word tersebut, biasanya akan membutuhkan waktu yang lebih lama, dan getaran harddisk akan terasa semakin tinggi, tak jarang dalam kasus ini akan terlihat status aplikasi tersebut menjadi Not Responding untuk sesaat.
Jika Anda ingin melihat pengaturan pagefile pada komputer Anda, silakan buka menu Run dengan menekan kombinasi tombol [Windows]+[R] lalu ketik perintah sysdm.cpl.
Setelah tampil jendela System Properties, buka tab Advanced. Selanjutnya klik menu Settings... pada segmen Performance.
Pada jendela Performance Options yang tampil, klik tab Advanced. Di sana dapat terlihat total paging file yang Anda miliki.
Jika Anda ingin mengubah pengaturannya, klik Change.... Di sana Anda dapat mengubah ukurannya, Anda juga dapat membuat sistem Anda berjalan tanpa paging file sama sekali, atau Anda ingin biarkan Windows yang mengatur jumlah paging file secara otomatis.
Apa Alasan Untuk Disable Pagefile?
Banyak dari kalangan teknisi komputer yang berbeda berpendapat tentang hal ini. Beberapa orang menyarankan untuk menambah ukuran pagefile, di sisi lain ada juga yang bahkan menyarankan untuk menghapus pagefile yang ada.
Logikanya seperti ini, dalam menggunakan pagefile, Windows menjadi tidak efisien, namun jika Anda memiliki kapasitas RAM yang besar, maka tidak masalah jika Anda memutuskan untuk disable pagefile karena akses ke RAM lebih cepat daripada akses ke harddisk. Dengan tidak adanya pagefile, Anda memaksa Windows untuk menyimpan seluruh data kerja tetap di dalam RAM.
Yang terjadi pada logika tersebut adalah ketika membuka aplikasi yang beberapa lama dalam keadaan minimized, tidak akan menambah beban pada harddisk. Lagipula, dengan meniadakan pagefile tidak serta merta membuat komputer Anda menjadi lebih cepat, karena sejak awal Windows memang tidak akan membuat page dari aplikasi yang sedang Anda jalankan.
Masalah besar yang akan terjadi ketika Anda men-disable pagefile adalah ketika tidak ada lagi ruang kosong pada RAM, maka aplikasi yang Anda jalankan akan crash. Hal ini disebabkan karena tidak adanya virtual memory yang dapat digunakan Windows untuk memindahkan data RAM. Kasus terburuknya, sistem Anda juga akan crash dan menjadi sangat tidak stabil. Ketika ada aplikasi yang crash, biasanya akan dihentikan secara paksa sehingga tidak ada waktu bagi Anda untuk menyimpan pekerjaan Anda sebelumnya, atau Anda bahkan tidak dapat melakukan apa pun.
Tidak hanya itu, selain aplikasi yang crash tiap kali Anda jalankan dalam keadaan memori yang penuh, Anda juga biasanya akan menghadapi banyak aplikasi yang tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya jika pagefile dalam keadaan disable. Sebagai contoh, Anda sebaiknya tidak menjalankan aplikasi virtual machine atau virtual box jika sistem Anda tidak memiliki pagefile, selain itu beberapa software defrag juga tidak dapat berfungsi. Anda juga biasanya akan mengalami hal-hal aneh yang tidak dapat dijelaskan ketika pagefile dalam keadaan disable. Singkatnya, akan ada banyak hal yang tidak beres terjadi pada komputer Anda ketika tidak tersedia pagefile.
Berapa Ukuran Pagefile Seharusnya?
Hampir setiap teknisi komputer ketika membicarakan jumlah pagefile, mereka berpendapat bahwa ukuran pagefile setidaknya 1,5 hingga dua kali lipat dari jumlah RAM—jadi jika Anda memiliki RAM 4GB, maka Anda harus menyediakan pagefile sebesar 8GB. Yang jadi masalah dari argumen tersebut adalah jika Anda menjalankan aplikasi yang mengonsumsi RAM 12GB, sistem Anda akan menjadi sangat lambat dan harddisk akan bekerja ekstra keras. Dengan demikian, ukuran pagefile yang besar tidak akan menurunkan atau meningkatkan performa komputer, Anda hanya menghabiskan ruang di dalam harddisk.
Mark Russinovich, pakar Windows yang terkenal dan perancang sekian banyak Windows administration and diagnostic utilities dalam website-nya sysinternals.com, ia mengatakan bahwa jika Anda ingin mengoptimalkan ukuran pagefile sesuai kebutuhan, Anda harus mengikuti formula yang berbeda: Jumlah minimum adalah Peak Commit – Physical RAM, dan jumlah maksimum adalah dua kali lipat dari jumlah minimum.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki RAM 4GB, dan penggunaan peak memory adalah 5GB (sudah termasuk virtual memory), maka setidaknya Anda menyediakan pagefile sebesar 1GB dan maksimum 2GB sebagai cadangan seandainya Anda menjalankan aplikasi yang membutuhkan banyak memori. Jika Anda memiliki RAM 8GB dan maksimal penggunaan memori adalah 3GB, Anda masih perlu memiliki pagefile, namun ukuran 1GB sudah cukup. Sebagai catatan: Jika sistem Anda diatur untuk crash dumps, Anda harus memiliki pagefile yang lebih besar. Jika tidak, Windows tidak akan dapat menulis proses memori saat crash—namun ini tidak begitu berguna bagi sebagian besar pengguna Windows.
Pertanyaan Terakhir: Haruskah Anda Men-disable Pagefile?
Sebagaimana yang kita tahu, bahwa satu-satunya keuntungan nyata dari men-disable pagefile adalah hanya untuk mempercepat proses menampilkan kembali aplikasi yang sebelumnya minimized. Hanya saja dibalik keuntungan tersebut, terdapat risiko crash-nya aplikasi dan sistem Anda ketika konsumsi RAM sudah mencapai batasnya, selain itu Anda juga akan mengalami berbagai masalah sistem dalam aplikasi-aplikasi tertentu.
Sebagian besar pengguna sebaiknya tidak men-disable pagefile atau setidaknya tidak bermain-main dengannya, biarkan Windows yang berurusan dengan pagefile. Jika Anda benar-benar ingin mempercepat sistem PC Anda, pilihan terbaik untuk Anda adalah sebagai berikut:
1. Upgrade RAM Anda.
2. Bersihkan crapware—penyebab utama lambatnya PC Anda.
3. Gunakan anti virus yang ringan namun tangguh dan jangan lupa untuk rutin melakukan update.
Jika Anda ingin membaca lebih detail tentang cara kerja virtual memory dan pagefile, Anda dapat membaca artikel yang ditulis oleh Mark Russinovich di sini.
Saya masih bingung soal peak memory itu bagaimana cara kita menentukannya nilainya gan?
BalasHapus