Intel adalah salah satu perusahaan mikroprosesor raksasa yang produknya telah mendunia, perusahaan lain adalah AMD.
Prosesor yang bertajuk Core i pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010. Dan saat ini (2014) Intel telah meluncurkan Core i generasi ke-4 yang diberi nama Haswell.
Masih banyak orang yang keliru dalam memahami tentang spesifikasi prosesor, terutama pada seri prosesor Intel Core i. Setelah saya cari-cari di internet, akhirnya saya menemukan video yang menjelaskan tentang prosesor Intel seri Core i dengan penjelasan yang menarik. Silahkan dilihat.
Apa yang dibicarakan dalam video di atas?
Ada sebagian orang yang mempermasalahkan tentang penamaan prosesor keluaran Intel ini. Misalnya saja pada prosesor Intel Core i7-4790K. Apa sebenarnya arti dari angka-angka tersebut? Beberapa orang menganggap akan lebih sederhana bila menuliskan besar kecepatannya saja, misalnya dalam satuan MHz atau GHz.
Memang benar itu akan terlihat lebih sederhana. Tetapi sebenarnya itu malah akan membingungkan. Misalnya saja ketika P-4 (Pentium 4) diluncurkan, P-4 memiliki clock yang sama dengan P-3 (Pentium 3), namun P-3 sebenarnya dapat mengerjakan tugas yang lebih banyak dalam tiap siklusnya.
Sebagai konsumen, kita akan membeli prosesor yang memiliki nomor (clock speed) yang lebih besar agar lebih baik.
Sebenarnya kecepatan sebuah prosesor tidak mutlak ditentukan oleh besarnya clock speed yang dimiliki. Pemahaman seperti ini sama halnya seperti menilai spesifikasi sebuah mobil dengan hanya melihat besar rpm pada mesinnya.
Jika kita kembali ke awal tahun 2000-an, terdapat istilah PR (Performance Rating), dimana produk prosesor diberikan 4 digit nomor model yang diyakini oleh para enthusiast bahwa istilah ini berdasarkan pada kemampuan prosesor AMD yang dibandingkan dengan clock speed pada CPU Intel. Namun kenyataannya hal tersebut tidak menyelesaikan apapun. Mereka tetap saja masih memberikan nama produknya berdasarkan clock speed secara tidak langsung.
Pada saat Intel memperkenalkan prosesor seri Core, sederetan CPU secara dramatis memiliki kemampuan yang melebihi generasi sebelumnya yang memiliki clock yang lebih rendah. Pada saat itu perang Megahertz berakhir karena Intel memerlukan perubahan pemasaran yang menjauhkan penulisan frekuensi, sehingga seperti sekarang.
Intel Core i3, memiliki 2 core, fitur Hyperthreading, cache yang lebih kecil, konsumsi daya yang rendah bila dibandingkan dengan Core i5, serta harganya lebih murah.
Mungkin sebagian orang ada yang memahami bahwa bila Core i3 memiliki 2 core, berarti i5 memiliki 4 core, dan i7 memiliki 6 core.
Kesimpulan tersebut diperoleh dari jumlah core ditambahkan satu dan dibubuhi huruf "i" di depannya (misalnya i5 = 4 core + 1). Tetapi itu perhitungan yang keliru.
Kenyataannya, seperti yang dilansir oleh situs ark.intel.com, Intel Core i5 versi mobile memiliki 2 core dan fitur Hyperthreading, sedangkan untuk versi desktop sebagian besar memiliki 4 core dan tidak memiliki fitur Hyperthreading. Fitur lainnya adalah kemampuan grafis on-board yang ditingkatkan serta fitur Turbo-Boost untuk lebih meningkatkan performa dan kemampuan.
Sementara untuk Intel Core i7, seluruh versinya memiliki Hyperthreading. Prosesor Core i7 memiliki jumlah core mulai dari 2 hingga 8 core. Untuk 8 core sebagian besar dimanfaatkan untuk workstation. Core i7 mendukung 2-8 modul memori, dan memiliki TDP (Thermal Design Power) mulai dari 10W-130W. Core i7 juga memiliki memori cache yang lebih besar, Turbo-Boost yang lebih cepat, serta grafis on-board yang lebih baik dibandingkan prosesor-prosesor di bawahnya. Kelebihan lain adalah harga yang lebih mahal.
Ada sebagian orang yang mempermasalahkan tentang penamaan prosesor keluaran Intel ini. Misalnya saja pada prosesor Intel Core i7-4790K. Apa sebenarnya arti dari angka-angka tersebut? Beberapa orang menganggap akan lebih sederhana bila menuliskan besar kecepatannya saja, misalnya dalam satuan MHz atau GHz.
Memang benar itu akan terlihat lebih sederhana. Tetapi sebenarnya itu malah akan membingungkan. Misalnya saja ketika P-4 (Pentium 4) diluncurkan, P-4 memiliki clock yang sama dengan P-3 (Pentium 3), namun P-3 sebenarnya dapat mengerjakan tugas yang lebih banyak dalam tiap siklusnya.
Sebagai konsumen, kita akan membeli prosesor yang memiliki nomor (clock speed) yang lebih besar agar lebih baik.
Sebenarnya kecepatan sebuah prosesor tidak mutlak ditentukan oleh besarnya clock speed yang dimiliki. Pemahaman seperti ini sama halnya seperti menilai spesifikasi sebuah mobil dengan hanya melihat besar rpm pada mesinnya.
Jika kita kembali ke awal tahun 2000-an, terdapat istilah PR (Performance Rating), dimana produk prosesor diberikan 4 digit nomor model yang diyakini oleh para enthusiast bahwa istilah ini berdasarkan pada kemampuan prosesor AMD yang dibandingkan dengan clock speed pada CPU Intel. Namun kenyataannya hal tersebut tidak menyelesaikan apapun. Mereka tetap saja masih memberikan nama produknya berdasarkan clock speed secara tidak langsung.
Pada saat Intel memperkenalkan prosesor seri Core, sederetan CPU secara dramatis memiliki kemampuan yang melebihi generasi sebelumnya yang memiliki clock yang lebih rendah. Pada saat itu perang Megahertz berakhir karena Intel memerlukan perubahan pemasaran yang menjauhkan penulisan frekuensi, sehingga seperti sekarang.
Intel Core i3, memiliki 2 core, fitur Hyperthreading, cache yang lebih kecil, konsumsi daya yang rendah bila dibandingkan dengan Core i5, serta harganya lebih murah.
Mungkin sebagian orang ada yang memahami bahwa bila Core i3 memiliki 2 core, berarti i5 memiliki 4 core, dan i7 memiliki 6 core.
Kesimpulan tersebut diperoleh dari jumlah core ditambahkan satu dan dibubuhi huruf "i" di depannya (misalnya i5 = 4 core + 1). Tetapi itu perhitungan yang keliru.
Kenyataannya, seperti yang dilansir oleh situs ark.intel.com, Intel Core i5 versi mobile memiliki 2 core dan fitur Hyperthreading, sedangkan untuk versi desktop sebagian besar memiliki 4 core dan tidak memiliki fitur Hyperthreading. Fitur lainnya adalah kemampuan grafis on-board yang ditingkatkan serta fitur Turbo-Boost untuk lebih meningkatkan performa dan kemampuan.
Sementara untuk Intel Core i7, seluruh versinya memiliki Hyperthreading. Prosesor Core i7 memiliki jumlah core mulai dari 2 hingga 8 core. Untuk 8 core sebagian besar dimanfaatkan untuk workstation. Core i7 mendukung 2-8 modul memori, dan memiliki TDP (Thermal Design Power) mulai dari 10W-130W. Core i7 juga memiliki memori cache yang lebih besar, Turbo-Boost yang lebih cepat, serta grafis on-board yang lebih baik dibandingkan prosesor-prosesor di bawahnya. Kelebihan lain adalah harga yang lebih mahal.
Jika Anda membutuhkan informasi tentang produk Intel, silahkan lihat di:
http://ark.intel.com
Untuk sistem penamaan prosesor intel silahkan lihat di:
http://www.intel.com/content/www/us/en/processors/processor-numbers.html
http://ark.intel.com
Untuk sistem penamaan prosesor intel silahkan lihat di:
http://www.intel.com/content/www/us/en/processors/processor-numbers.html